Tips Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak
Tips Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak
Tips Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak. Kepercayaan diri merupakan salah satu bekal utama si Kecil menjadi seorang pemenang. Ketika si Kecil merasa percaya diri, ia akan lebih berani mempelajari hal-hal baru, mau melakukan usaha terbaiknya untuk meraih segala yang ia targetkan, dan merasa bangga atas hasil yang ia dapatkan. Ia pun tidak akan merasa ragu atau takut untuk mencoba kembali setelah sempat gagal karena ia yakin bahwa ia bisa.
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak, Mama perlu memotivasinya. Berikut ini beberapa cara meningkatkan kepercayaan diri anak agar ia menjadi your beloved winner.
Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini
Tahukah Mama bahwa rasa percaya diri ternyata sudah dapat dibentuk sejak si Kecil masih bayi? Walaupun bayi tampaknya belum mengerti apapun yang Mama lakukan, namun ia sudah dapat menyerap stimulasi yang menunjukkan bahwa ia aman, dicintai, dan diterima oleh orang-orang di sekitarnya, terutama Mama dan Papa.
Nah, ketika ia memasuki usia balita dan sudah bisa diajak berkomunikasi, Mama dapat membantu agar ia tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri dengan cara berikut ini:
1. Berikan Pengertian Bahwa Tiap Anak Spesial
Ketika ia mulai banyak berinteraksi dengan teman-teman baru, si Kecil mulai memikirkan orang lain di lingkungan sekitarnya. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya si Kecil akan belajar cara berbagi, bekerja sama, dan berempati terhadap orang di sekelilingnya, tapi di sisi lain ia akan mulai membanding-bandingkan diri dengan anak lain.
Sebagai contoh si Kecil akan membandingkan siapa yang paling tinggi, paling besar, dan paling cepat berlari.
Oleh karena itu, Mama harus mengajarkan bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semua anak spesial dengan caranya masing-masing, jadi tidak perlu merasa rendah diri.
2. Jadi Role Model untuk si Kecil
Anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru apapun yang dilakukan oleh orang-orang favoritnya, termasuk Mama dan Papa. Jadi, walaupun jauh di lubuk hati Mama tidak merasa terlalu percaya diri, Mama perlu membuang perasaan tersebut jauh-jauh.
Mulailah berjalan dengan tubuh tegap dan pandangan mata yang mantap. Terapkan postur tubuh dan pandangan mata tersebut saat melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak, menyajikan makanan saat makan malam, saat menyambut tamu di rumah, dan lain sebagainya.
Dari situ si Kecil akan belajar pentingnya melakukan berbagai kegiatan sehari-hari dengan sepenuh hati dan penuh optimisme. Sebuah langkah dasar yang dapat digunakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
Namun, jangan pernah berpura-pura untuk menjadi sosok yang sempurna, ya Ma. Selalu akui apabila Mama sedang lelah dan ingin beristirahat, merasa sedih, atau merasa khawatir akan sebuah keadaan. Akui keadaan yang ada untuk kemudian fokus kepada penyelesaian masalahnya.
Sebab mencontohkan anak untuk berpura-pura kuat justru akan membuat membuat mereka menjadi sosok dengan kepribadian yang rapuh.
3. Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini
Layaknya orang dewasa, anak-anak juga memiliki perasaan yang kompleks. Akan tetapi si Kecil masih belum paham cara mengenali apa yang ia rasakan dan bagaimana cara untuk mengekspresikannya.
Nah, Mama dapat membantu si Kecil untuk mengenali emosinya dengan memberikan pemahaman bahwa terdapat berbagai jenis perasaan mulai dari senang, sedih, kecewa, marah, khawatir, hingga bingung.
Sampaikan bahwa kita sebagai manusia tidak akan selalu merasa bahagia, suatu saat pasti akan merasa sedih, marah, dan kecewa. Semua perasaan tidak nyaman tersebut sepenuhnya normal dan si Kecil perlu belajar untuk mengungkapkan serta mengendalikan perasaannya.
Karena emosi merupakan sesuatu yang abstrak dan cukup sulit untuk dipahami, Mama dapat memanfaatkan buku cerita, flash card, dan kegiatan bermain peran untuk mengenalkan macam-macam emosi pada anak.
Dengan mampu mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan perasaannya, kelak anak akan lebih terampil dalam membawa diri, beradaptasi, dan menyelesaikan masalah.
Kemampuan tersebut akan membantu si Kecil tumbuh menjadi sosok yang percaya diri walaupun berada di lingkungan yang baru, sebab ia memiliki pola pikir, “Tenang saja, pada akhirnya aku akan menemukan penyelesaian terbaik. Aku pasti bisa!”
4. Ajarkan si Kecil Hadapi Kesalahan
Mama pasti tahu betapa tidak enaknya merasa takut karena melakukan kesalahan, padahal kesalahan yang Mama lakukan tidak seberapa. Begitu pula dengan si Kecil, Ma.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk menanamkan pemahaman kepada anak bahwa membuat kesalahan adalah hal yang wajar. Semua orang bisa membuat kesalahan, baik besar maupun kecil.
Selain itu, sampaikan juga bahwa yang terpenting dari sebuah kesalahan adalah proses evaluasinya. Ajak anak mengulik letak kesalahan agar di masa mendatang ia dapat melakukan hal yang sama dengan hasil yang lebih baik.
Misalkan si Kecil sedang mendapat giliran sebagai kapten tim sepak bola mini. Namun, karena merasa tidak pede ia jadi “membiarkan” tim lawannya membobol gawang.
Mengetahui hal tersebut, Mama dapat mengajak anak ngobrol dari hati ke hati membedah kira-kira apa yang bisa dilakukan supaya minggu depan dapat bermain bola dengan lebih baik lagi.
Misalnya, Mama bisa memulai dengan berkata, “Adik sedih karena tandingnya tadi kalah, ya? Adik sebenernya kan sudah jago ya, main bola. Naah.. tadi kenapa kira-kira? Grogikah pertama kali ditunjuk jadi kapten?”
Jika itu jawaban yang diberikan, Mama bisa mengajarkan si Kecil untuk menarik napas panjang dan pemanasan dulu sebelum turun ke lapangan agar merasa tidak terlalu gugup.
Ketika si Kecil sudah memahami proses berpikir tersebut, ia akan memahami bahwa seseorang bisa menjadi pemenang bukan karena ia tidak pernah kalah tapi karena ia bisa belajar dari kesalahan dan mau bangkit untuk mencoba lagi hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
5. Bermain Bersama
Sesekali ajak anak melakukan hal-hal yang ia sukai dan sudah kuasai dengan sangat baik. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. Bermain atau melakukan kegiatan favoritnya juga bisa membantu si Kecil menemukan ide dan strategi baru untuk menghadapi tantangan atau permasalahan lain yang belum bisa ia pecahkan.
6. Beri Pujian
Pengakuan dan pujian dari orang-orang terdekat si Kecil juga sangat penting untuk menaikkan rasa percaya dirinya. Namun, jangan hanya puji hasilnya, ya, Bu. Soroti juga proses panjang yang sudah ia tempuh.
Memuji dengan cara yang tepat akan membuat si Kecil merasa sudah sukses melakukan suatu tugas dengan cara yang tepat dan hasil yang memuaskan sehingga membuat orang lain turut merasa senang. Dari sinilah timbul rasa kepercayaan diri si Kecil.
Misalnya, Mama dan Papa bisa berkata, “Mama bangga, deh, lihat Adik sudah bisa naik sepeda meski tadi jatuh beberapa kali, ya? Itu tandanya Adik tidak menyerah! Lihat, sekarang adik sudah bisa naik sepeda sendiri, nggak perlu Mama Papa pegangi lagi, kan? Jadi, mulai sekarang kita bisa naik sepeda sama-sama, ya!”
7. Ajarkan Anak Tolong Menolong
Rasa percaya diri akan tumbuh saat anak melihat bahwa apa yang mereka lakukan ternyata membuat orang lain merasa senang dan terbantu.
Oleh karena itu, Mama bisa mulai membiarkan si Kecil untuk membantu beberapa pekerjaan rumah ringan. Setelah itu jangan lupa katakan terima kasih sambil menyebutkan secara spesifik apa yang membuat Mama merasa terbantu.
“Terimakasih ya, Adik sudah membantu Mama menata buku di atas rak. Mama jadi tidak terlalu lelah.”
Itulah beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk membantu anak tumbuh menjadi sosok yang percaya diri. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, si Kecil juga jadi akan semakin terpacu untuk mengasah 8 Winning Skills yang akan menjadi fondasi keterampilan juara si Kecil.
Comments
Post a Comment